Zaman sekarang setiap orang bebas membuat konten digital dengan kemampuannya masing-masing, termasuklah kemampuan mendongeng. Mungkin ada yang merasa khawatir bagaimana kalau cerita dongeng yang disampaikan secara digital kemudian malah diplagiat, diambil, ditiru oleh orang lain?

Sehingga yang bersangkutan keberatan atau tidak mau mendigitalisasikan kemampuan mendongengnya melalui platform youtube, sosial media, website, dan lainnya. Tetap keukeuh melakukan dongeng dan sosialisasinya dari mulut ke mulut saja. Wah, sayang sekali.

Manfaat Digitalisasi Mendongeng

Disarikan dari www.dongengceria.org, ada setidaknya 6 manfaat digitalisasi mendongeng yang bisa Sahabat dapatkan di era masa kini.

Jangan sampai Sahabat tidak mengambil manfaat dari era digitalisasi masa kini yah, apalagi untuk jasa dongeng yang pastinya banyak dibutuhkan oleh sekolah, pengajian, dan event-event yang menghadirkan anak-anak.

Simak langsung 6 manfaat digitalisasi mendongeng berikut ini:

1. Bisa diakses hingga ke seluruh dunia

Bayangkan jika kita tidak memanfaatkan digitalisasi mendongeng, siapa yang mengetahui bahwa kita memiliki kemampuan mendongeng? Mungkin hanya orang-orang dalam lingkup terbatas seperti keluarga, teman, dan kerabat.

Sedangkan jika kita memiliki kanal youtube mendongeng misalnya, apalagi jika kita mampu menyajikannya dalam dwibahasa, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maka bisa menjangkau luas audiens hingga ke mancanegara.

2. Sebagai portofolio pribadi

Era sekarang, orang tidak lagi menjadikan ijazah sebagai garansi kemampuan intelektual seseorang, melainkan melalui portofolio. Dengan melakukan digitalisasi mendongeng, kita bisa memiliki portofolio pribadi yang dapat memudahkan kita memperkenalkan diri dan kemampuan kita pada orang lain.

“Silakan lihat sendiri di channel youtube dan sosial media saya, dongeng apa saja yang sudah saya sampaikan semua terdokumentasi di sana…”

3. Memacu kreativitas

Mengapa takut diplagiat jika kita memang kreatif? Dengan adanya era digitalisasi masa kini, setiap konten kreator dipacu kreativitasnya agar terus meningkat dan tidak puas hanya begitu-begitu saja.

Apalagi sebagai seorang pendongeng, jika kita memiliki 100 bank cerita dongeng, tentu jauh lebih baik daripada hanya memiliki 3 bank cerita saja. Digitalisasi mengasah diri kita untuk terus memproduksi ide baru dalam mendongeng, menyiapkan narasi, punch line, dan lain sebagainya.

4. Menjadi sumber penghasilan

Tidak sedikit pendongeng yang mendapat penghasilan dari hasil digitalisasi kemampuan mendongengnya.

“Kak, saya lihat di sosmed Kakak mengenai dongeng-dongeng yang telah kakak tampilkan selama ini, dan kami tertarik mengundang Kakak mengisi event di sekolah kami!”

Nah, terbukti kan bahwa digitalisasi juga bisa menjadi sumber penghasilan, bahkan bisa juga secara langsung … misalnya dengan mendapatkan endorse di sosial media atau penghasilan dari youtube.

5. Memperkuat branding diri sebagai pendongeng

Seorang pendongeng yang tidak memiliki jejak digital, tentu akan kalah dan terlibas oleh pendongeng yang jejak digitalnya di mana-mana. Personal branding bukanlah sesuatu yang bisa diremehkan. Maka, manfaatkan digitalisasi untuk menguatkan citra diri kita sebagai seornag pendongeng.

6. Menyebar inspirasi kebaikan

Tidak melulu soal materi dan hal duniawi, digitalisasi juga bisa membawa manfaat sampai akhirat. Bukankah era digital ini kita bisa manfaatkan untuk menyebar konten yang menginspirasi kebaikan? Mengapa tidak dilakukan?

Jika kita hanya memanfaatkan panggung offline untuk menyebar inspirasi, maka jumlah audiens kita akan terbatas pada kuota tempat, jumlah kursi, dan jumlah peserta yang hadir.

Akan tetapi jika kita mendigitalisasi dongeng tersebut, maka jumlah viewers dan audiens kita bisa unlimited tergantung seberapa menarik kita menyampaikan ceritanya.

Demikian 6 manfaat yang bisa diperoleh jika Sahabat mau mencoba digitalisasi mendongeng. Selamat mencoba!