• Usia 5—7 bulan: Kedua tangan bayi mulai kuat menopang berat tubuhnya, bayi juga mulai menunjukkan koordinasi gerakan tangan dan kaki dengan merayap mundur. Selain itu, kedua kaki bayi mulai ­ eksibel sehinga bayi dapat menekuk kedua kakinya dan memasukkannya ke dalam mulut. Jika diberdirikan, tubuh bayi mulai mampu berada pada posisi tegak lurus. Sementara, genggaman tangan bayi mulai mantap dimana bayi dapat menggenggam benda dengan kedua tangannya.
  • Usia 7—9 bulan: Bayi mulai merayap maju, berusaha duduk dari posisi tengkurap sampai duduk dengan bantuan, berusaha bangkit dari duduk sampai berjalan merambat, memerhatikan orangyang sedang berbicara, mengulang dua suku kata dengan jelas “papa, mama”, lebih paham akan mainan di sekitarnya dan berusaha meraihnya dengan gerakan yang lebih terarah.
  • Usia 9—12 bulan: Bayi sudah lancar merangkak, beberapa bayi bahkan mulai belajar berjalan dengan bantuan satu tangan, mampu duduk mandiri, mampu bertepuk tangan sampai mampu memegang barang kecil dengan posisi menjepit, melakukan perintah sederhana “kasih Mama”, bicara 1—3 kata bermakna, serta menarik mainan bertali (mobilmobilan).

Apa itu perkembangan motorik

Stimulasi Agar Optimal Gerakan-gerakan bayi akan lebih optimal jika orangtua turut andil dengan menstimulasinya. Pujian atau senyuman orangtua saat melihat bayi melakukan satu gerakan baru juga merupakan stimulasi sederhana baginya. Melihat respons positif orangtua, bayi cenderung mengulangi gerakan-gerakannya sehingga semakin lama semakin mahir dan siap untuk melakukan gerakan kompleks lainnya.

Hal inilah yang bisa membuat bayi cerdas, karena ada rasangasan positif untuk memotivasi dirinya dan berkerjanya daya pikir bayi. Orangtua juga dapat memotivasi bayi untuk melakukan gerakan yang lebih kompleks. Misalnya, saat bayi belajar berjalan tanpa pegangan, orangtua dapat menambah rentang jalan yang harus dilalui bayi secara bertahap. Jika bayi tidak memiliki masalah perkembangan berarti, bisa saja ia melakukan gerakan-gerakan tersebut sendiri, tapi tentu akan lebih optimal hasilnya jika distimulasi oleh orangtua.

Secara umum, perkembangan motorik anak dibedakan menjadi dua bagian, yakni motorik kasar (gross motor) dan motorik halus (fine motor). Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-otot besar, seperti: merangkak, berjalan, mendorong, melompat, dan berlari. Sementara motorik halus melibatkan gerakan otot-otot kecil, seperti: gerakan jari jemari tangan saat meremas-remas, memegang, dan menjumput (mengambil benda kecil dengan koordinasi ibu jari dan telunjuk).

Berikut ini adalah informasi lebih mengenai tempat kursus IELTS di Jakarta terbaik.